-->

PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER


PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Sebuah komputer yang terhubung dalam suatu jaringan akan dapat dengan mudah melakukan pertukaran data dengan komputer lain dalam jaringan tersebut. Tujuan dari jaringan komputer, antara lain :
1.    Berbagi sumber daya (resource); seperti berbagi pemakaian memori, harddisk atau printer,
2.    Komunikasi ; seperti surat elektronik (e-mail), instant messaging dan chatting,
3.    Akses informasi; seperti web browsing

Di tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa node. Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan komputer (network) diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa node terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (peer to peer) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN (Wide Area Network).

A.   Topologi Jaringan komputer
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan yaitu node, link dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : topologi fisik (phisycal topology) dan topologi logika (logical topology).
Physical topology adalah bagaimana  kabel digelar sedangkan logical topology adalah bagaimana jaringan bekerja pada ‘physical wiring’. Harus diingat bahwa representasi secara logika dari suatu topologi bisa sangat berbeda dengan implementasi secara fisiknya (physical implementation). Sebagai contoh semua node dalam suatu token ring, secara logika dihubungkan secara ring. Akan tetapi secara fisik setiap node dihubungkan (attached) ke ‘central hub’, seperti topologi star.

a.    Topologi Bus atau Daisy Chain

Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.    Terkoneksi melalui satu kabel dengan kedua ujungnya ditutup, node-node terpasang di sepanjang kabel tersebut.
2.    Biasannya digunakan karena kesederhanaan dalam instalasinya.
3.    Sinyal melewati kabel dalam dua arah dan sangat mungkin terjadi collision (dua paket data bercampur).
4.    Kelemahannya : jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.

a.    Topologi Ring

Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
1.    Berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node.
2.    Sederhana dalam layout
3.    Sinyal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision, sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana.
4.    Kelemahannya : sama seperti kelemahan dari topologi bus.
5.    Topologi ring ini biasanya tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star.

a.    Topologi  Star

Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.    setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node  dan kembali lagi.
2.    Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
3.    Keunggulan : jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.
4.    Dapat menggunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya menggunakan kabel UTP.

a.    Topologi Mesh

Topologi MESH dibangun dengan memasang link diantara node-nodenya. Sebuah ‘fully-connected mesh’ adalah sebuah jaringan dimana setiap node terhubung secara langsung ke semua node-node yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Topologi Mesh memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu node dapat mencari link yang lainnya.

a.    Topologi TREE

Topologi Tree dibangun oleh Bus network yang dihubungkan secra bersama-sama. Contoh : setiap gedung dalam suatu kampus memiliki Bus Network yang telah terpasang, maka setiap network dapat disambungkan secara bersama untuk membentuk sebuah tree teknologi yang bisa mengcover semua kampus. Karena tree topologi terdiri dari Bus topologi yang dihubungkan secra bersama maka tree topologi memiliki karakterisitik yang sama dengan Bus topologi.

A.   Media Implementasi Jaringan

a.    Kabel Twisted Pair (shielded dan unshielded)

Kabel twisted pair dapat dibagi menjadi dua macam yaitu shielded (memiliki selubung pembungkus) dan unshielded (tidak mempunyai selubung pembungkus). Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.    Merupakan sepasang kabel yang di-twist satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik.
2.    Dapat terdiri dari dua, empat, atau lebih pasangan kabel
3.    Terdapat dua jenis kabel twisted pair yaitu UTP (unshielded twisted pair) dan STP (shielded twisted pair)
4.    Dapat melewatkan sinyal sampai 10-100 mbps
5.    Hanya dapat menangani satu channel data (baseband).
6.    Koneksi pada twisted pair biasanya menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45
7.    STP lebih tahan interferensi daripada UTP dan dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai 100 mbps, namun lebih sulit ditangani secara fisik

a.    Kabel Coaxial.

Kabel ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1.    Paling populer digunakan pada Local Area Network (LAN)
2.    Memiliki bandwidth yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk komunikasi broadband (multiple channel)
3.    Terdapat bermacam-macam jenis kabel coax seperti kabel TV, thick, ARCnet, dan thin coax.
4.    Thick coaxial  dikenal dengan nama 10Base5, biasanya digunakan untuk kabel backbone pada instalasi jaringan ethernet antar gedung. Kabel ini sulit ditangani secera fisik karena tidak flexibel dan berat, namun dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan repeater.
5.    Thin coaxial lebih dikenal dengan nama RG-58, cheapernet, 10Base2, dan thinnet, biasanya digunakan untuk jaringan antar workstation. Dapat digunakan untuk implementasi topologi bus dan ring karena mudah ditangani secara fisik

a.    Fiber Optic

Karakteristik media implementasi jaringan ini, sebagai berikut :
1.    Mahal
2.    Bandwidth lebar
3.    Hampir tidak ada resistansi dan loss.
4.    Tidak bisa di-tap di tengah
5.    Tidak terganggu oleh cuaca dan panas Merupakan salah satu kabel utama di masa depan

a.    Wireless

Karakteristik media implementasi jaringan ini, sebagai berikut :
1.    Instalasi mudah dilakukan.
2.    Setiap workstation berhubungan dengan hub atau cosentrator melalui gelombang radio atau infra merah

A.   Protokol TCP/IP
Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data.
Protokol TCP/IP adalah jaringan dengan teknologi “packet switching“ yang berasal dari proyek DARPA (Development of Defense Advanced Research Project Agency) di tahun 1970-an yang dikenal dengan nama ARPANET. TCP/IP adalah protokol dengan layanan aplikasi berorientasi internet dan intranet. TCP/IP sendiri sebenarnya merupakan suite dari gabungan beberapa protokol. Di dalamnya terdapat protokol TCP, IP, SMTP, POP, dan sebagainya.

a.    TCP

TCP (Transmission Control Protocol) melakukan transmisi data per segmen, artinya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket, kemudian dikirim satu persatu hingga selesai. Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap paket pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri (sequence number). Komputer mitra yang menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal ACKnowledge dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada waktunya sang mitra belum juga memberikan ACK, maka terjadi “time out“ yang menandakan pegiriman paket gagal dan harus diulang kembali. Model protokol TCP disebut sebagai connection oriented protocol.

b.   Internet Protokol ( IP )

Internet protocol menggunakan IP-address sebagai identitas. Pengiriman data akan dibungkus dalam paket dengan label berupa IP-address si pengirim dan IP-address penerima. Apabila IP penerima melihat pengiriman paket tersebut dengan identitas IP-address yang sesuai, maka datagram tersebut akan diambil dan disalurkan ke TCP melalui port, dimana aplikasi menunggunya.
IP address terbagi dua (2) bagian, yaitu:
1.    Network ID (identitas jaringan).
2.    HOST ID (identitas komputer).
Penulisan IP address terbagi atas 4 angka, yang masing-masing mempunyai nilai maksimum 255 (maksimum dari 8 bit), yakni :
IP Address : 255.255.255.255

a.    Alamat Broadcast

Sebuah Address khusus didefinisikan dalam TCP/IP sebagai alamat BroadCast, yaitu alamat yang dapat dikirim kesemua jaringan sebagai upaya broadcasting. Broadcasting IP diperlukan untuk :
1.    Memberikan informasi kepada jaringan, bahwa layanan tertentu exist.
2.    Mencari informasi dijaringan

b.   Subnet Mask

Setiap jaringan TCP/IP memerlukan nilai subnet yang dikenal sebagai subnet mask atau address mask. Nilai subnet mask memisahkan network
Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan local atau non local. Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi paket data melalui sebuah router. Dengan demikian diperlukan address mask untuk menyaring (filter) IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.

A.   Resource Sharing
Resource sharing dalam jaringan komputer (networking) adalah berbagi penggunaan sumber daya (periferal maupun program) antara satu komputer dengan komputer lainnya. Resource sharing bertujuan agar seluruh program, periferal, khususnya data dapat digunakan oleh setiap komputer yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai, jadi resource sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.
Resource komputer yang biasanya di sharing ke dalam jaringan antara lain: harddisk, CD-ROM, printer, dan lain sebagainya.


B.   Koneksi Internet
Internet adalah jaringan komputer yang bersifat global. Ada berbagai metode/cara yang dapat dilakukan untuk melakukan koneksi ke internet, di antaranya dengan dial-up, wave lan, satelite, cable modem, radio paket, ADSL, dll.

a.    Dial-Up

Metode ini menggunakan saluran telepon untuk berkomunikasi dengan internet. Biasa digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke internet terus-menerus (24 jam sehari).

b.   Wave LAN / Microwave

Metode ini menggunakan WaveLAN dan untuk komunikasi antar WaveLAN bersifat wireless (tidak membutuhkan kabel). Biasa digunakan pada jaringan yang cukup berjauhan (karena jaringan berbasis kabel, misalnya dengan thick ethernet/fiber optic, memerlukan biaya yang relative lebih mahal untuk instalasi dan perawatannya). Bersifat dedicated/digunakan untuk jaringan yang terhubung internet 24 jam sehari, dengan kecepatan kurang lebih 10 MBps (antara 2Mbps-11Mbps).

a.    Cable Modem

Cable Modem yaitu modem yang digunakan pada jaringan televisi kabel, merupakan kependekan dua buah kata : Cable, kependekan dari Cable television network dan Modem, kependekan dari Modulator dan Demodulator. Jadi pengertian cable modem adalah suatu perangkat yang dapat berupa external box yang dihubungkan ke PC pada ethernet atau berupa internal card, yang mampu memberikan pelayanan akses data berkecepatan tinggi melalui jaringan televisi kabel.
Ide dasar yang melatarbelakangi dibuatnya Cable Modem yaitu memanfaatkan jaringan televisi kabel yang sudah ada untuk komunikasi data berkecepatan tinggi.


a.    Radio Packet (packet radio 1200bps / 9600bps)


Radio paket dapat digunakan untuk koneksi internet, walaupun dengan kecepatan yang kurang memadai. Amatir packet radio adalah sebuah teknologi komunikasi komputer di amatir radio yang berkembang sejak 1984-1985. Jaringan amatir packet radio yang menggunakan TCP/IP dikenal dengan sebutan AMPRNet.

 

 

 
 
 
 
 
 
 

 

 

0 Response to "PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER"

Post a Comment

Cara Memilih Free Hosting Yang Baik

Bagi para peselancar dunia maya tentunya sangat ketergantungan dengan yang namanya Domain dan Hosting dalam menjalankan sebuah website pri...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel